Jakarta, Energindo.co.id – Dalam upaya mendukung kemandirian energi Indonesia, Exxon Mobil Cepu Limited (Exxon) menjalankan operasional yang aman, andal, dan efisien untuk memperkuat ketahanan pasokan minyak mentah nasional. Hingga saat ini, Blok Cepu telah menghasilkan kontribusi signifikan terhadap produksi minyak nasional, dengan angka yang tercatat lebih dari sepertiga atau sekitar 25–30 % produksi migas nasional.
Operasi ini tidak hanya mendukung pemenuhan kebutuhan dalam negeri, tetapi juga menghasilkan pendapatan negara yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
““Hingga saat ini, produksi kumulatif dari blok Cepu sudah lebih 700 juta barel minyak, jauh di atas rencana POD awal dimana jumlah cadangan minyak yang diperkirakan sebesar 450 juta barel per minyak,”ujar Tezhart Elvandiar, External Engagement & Socioeconomic Manager EMCL dalam Kunjungan Lapangan Media SKK Migas-KKKS di Bojonegoro, Selasa (4/11/2025).
Diketahui, produksi lapangan Banyu Urip memang sudah naik signifikan pada akhir Juni lalu setelah adanya tambahan produksi dari proyek pengeboran Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) yang berhasil diselesaikan 10 bulan dari perencanaan. Sebelum penambahan produksi, Lapangan Banyu Urip memproduksi sekitar rata-rata 150.000 barel per hari. Proyek BUIC sendiri mencakup pengeboran tujuh sumur produksi baru, dilaksanakan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia menggunakan rig canggih buatan dalam negeri.
Sejak awal produksi hingga saat ini, Blok Cepu juga telah menyumbang pendapatan negara mencapai lebih dari US$35 miliar atau sekitar lebih dari Rp586 triliun. Nilai ini lebih dari 10 kali lipat dari nilai investasi awal. Pendapatan tersebut tentu juga mengalir dalam bentuk Dana Bagi Hasil (DBH) Migas kepada Pemerintah Daerah.
DBH Migas berkontribusi pada sekitar 40% APBD Bojonegoro dan menjadi salah satu motor utama penggerak pembangunan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.
Selain DBH Migas, menurut catatan KPP Pratama Bojonegoro, EMCL merupakan wajib pajak dengan kontribusi pembayaran pajak terbesar pada kategori wajib pajak badan. “Peran EMCL sangat krusial dalam menjaga stabilitas pasokan migas nasional. Keberhasilan operasi EMCL menunjukkan pentingnya kolaborasi SKK Migas dan KKKS dalam menjaga ketahanan energi Indonesia,” ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Heru Setyadi. Melalui sinergi antara SKK Migas dan EMCL, operasi di Blok Cepu, Bojonegoro akan terus menjadi bagian penting dari upaya menyediakan energi bagi Indonesia yang tumbuh dan berkelanjutan.











































































