Jakarta, Energindo.co.id – PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan kinerja keuangan tahun 2024 yang telah diaudit.
Roberto Lorato, CEO, mengatakan, “Tahun 2024 kembali merupakan tahun yang kuat bagi MedcoEnergi. Kami melampaui target produksi minyak & gas, penjualan ketenagalistrikan, efisiensi biaya, serta belanja modal, sekaligus mencatatkan kinerja keuangan yang solid dan pertumbuhan laba bersih, arus kas dan
EBITDA. Perseroan juga mempercepat pelunasan utang dan meningkatkan dividen sebesar 16% kepada pemegang saham.”
Menurut Roberto Lorato, laba bersih perusahaan mencapai AS$367 juta, meningkat dibandingkan 2023 didorong oleh kinerja dari PT Amman Mineral Internasional Tbk dan kontribusi EBITDA satu tahun penuh dari Blok 60 Oman. Sedangkan rata-rata harga realisasi minyak & gas, stabil sekitar AS$78/bbl dan AS$7/mmbtu.
Total belanja modal sebesar AS$438 juta, sesuai dengan panduan perusahaan. “Belanja modal minyak & gas mencapai AS$369 juta, dialokasikan untuk program pengeboran di Oman, pembangunan fasilitas baru di West Belut-Natuna, program pengeboran dan optimasi fasilitas di
Corridor, serta pengembangan Meliwis-3 di Jawa Timur,” katanya.
Sedang rasio utang bersih terhadap EBITDA untuk Restricted Grup membaik menjadi 1,8x pada akhir 2024. Hal ini, lanjut Roberto Lorato, didorong oleh pelunasan utang dan peningkatan kas dari operasional.
“Total dividen sekitar AS$70 juta telah dibayarkan pada 2024, Perseroan akan mengusulkan dividen final tahun 2024 pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Juni 2025,” katanya. Fitch dan S&P meningkatkan peringkat kredit Perseroan menjadi BB-, sementara Moody’s
meningkatkan outlook dari stabil menjadi positif, sedangkan Pefindo menegaskan kembali peringkat idAA-.
“Peringkat ESG MSCI juga meningkat menjadi AA, menempatkan perusahaan dalam kategori “Leaders,” ungkap Roberto Lorato.
Lebih jauh dia juga menjelaskan produksi migas yang mencapai 152 mboepd, melebihi panduan, didorong oleh peningkatan
penyaluran gas dari aset Sumatra Selatan dan Corridor. Biaya produksi tetap stabil di AS$8,2 per boe.
“Pengiriman gas pertama West Belut, South Natuna Sea Block B telah dilakukan berdasarkan kontrak GSA-3 yang baru, disertai dengan produksi gas dari sumur-sumur baru di PSC Corridor dan Madura Offshore,” katanya. Penemuan eksplorasi dilakukan di PSC Rimau (sumur West Kalabau-1) dan di lapangan ABB Oman
Blok 60.
Pemerintah Thailand, kata Roberto Lorato, menyetujui perpanjangan lisensi Bualuang hingga 2035. “POD Tahap II dan perpanjangan PSC Bangkanai telah diajukan ke SKK Migas untuk mengembangkan 450 Bcf sumber daya gas untuk pasar domestik,” katanya.