Penonton Sepakbola di Stadion GBK, 5 Juni 2025, saat Timnas Indonesia lawan Timnas Tiongkok, disuguhi dengan koreografi Raden Wijaya. Siapakah Raden Wijaya? Kenapa dipakai untuk mengintimidasi Timnas Tiongkok?
Koreografi Raden Wijaya di Stadion GBK
Kubilai Khan (berkuasa 1260-1294) adalah Raja Pertama dari Dinasti Mongolia yang menaklukkan sebagian besar daratan Tiongkok, setelah mengalahkan raja-raja di kawasan itu, lalu mendirikan Dinasti Yuan. Kubilai Khan menjadi penguasa terbesar dan raja terhebat di Asia pada masanya.
Pada suatu hari, Kubilai Khan mengirim utusan ke Kerajaan Singasari, Jawa Timur. Tapi Kertanegara, Raja Singasari, memotong kuping utusan itu.
Kubilai Khan marah. Beberapa tahun kemudian, ia mengirimkan pasukan besar, terdiri atas 1000 kapal dan 20 ribu pasukan. Meski Kertanegara sudah wafat dan digantikan oleh Jayakatwang, hasrat Dinasti Yuan tuk balas dendam pada Singasari masih menggebu-gebu.
Raden Wijaya, yang ingin menggantikan Kertanegara namun kalah pada Jayakatwang sehingga harus bersembunyi di Sumenep, Madura, segera menggabungkan diri dengan pasukan Kubilai Khan. Dalam sekejap, Jayakatwang hancur. Balas dendam Kubilai Khan terbayarkan. Urusan Raden Wijaya yang harus bersembunyi dari kejaran Jayakatwang juga selesai.
Tapi cerita sejarah belum selesai. Raden Wijaya mengajak Pasukan Dinasti Yuan berpesta pora dan mabuk-mabukan sampai lupa lautan, eh maaf, lupa daratan. Mereka bersenang-senang, seakan dunia milik mereka.
Di saat itulah, pasukan Raden Wijaya segera menyerang balik pasukan dari Tiongkok dari segala arah. Pasukan Tiongkok yang masih bisa menghindar dari serangan mendadak dan melakukan perlawanan, tanpa disadari diarahkan ke area perhutanan yang penuh dengan segala macam jebakan. Dalam beberapa hari, pasukan Tiongkok hancur lebur dan yang tersisa kabur terbirit-birit dengan kapalnya.
Selanjutnya, Raden Wijaya mengambil alih harta rampasan dari tangan orang Tiongkok dan segera memproklamasikan Kerajaan Majapahit di atas reruntuhan Singasari. Dalam sekali gerakan, Raden Wijaya bisa mendapatkan 3 keuntungan sekaligus: menghancurkan Jayakatwang, memukur mundur Timnas Tiongkok, eh maaf, pasukan dari dinasti Tiongkok, dan mendirikan Kerajaan Majapahit.
Setelah dikadalin oleh Raden Wijaya, Kerajaan Tiongkok tidak pernah kembali ke tanah Jawa. Takut dan trauma…..
Akankah Timnas Indonesia bisa mengalahkan Tiongkok, seperti Raden Wijaya kalahkan dinasti terbesar di Tiongkok? Jawabannya 1:0.
Tapi sejarah masih panjang. Dinasti Tiongkok tak kenal menyerah. Kalah di sepakbola, meraka berusaha menang dalam urusan lain, terutama dalam bidang ekonomi, politik, budaya, dan lain sebagainya