Jakarta, Energindo.co.id – Bank Dunia mundur dari proyek Geothermal di Wae Sano (Flores) karena pemerintah tak menghargai aspirasi warga. Demikian dikatakan oleh Dandhy Laksono, Co Founder Watchdoc dan Koperasi Indonesia Baru di salah satu medsosnya, Senin (7/10/2024).
“Kini giliran PLN dan Bank Pembangunan Jerman (KfW) berkonflik dengan warga di Poco Leok, dan melibatkan kekerasan polisi. Termasuk terhadap jurnalis,” kata Dandhy.
Menurutnya, proyek transisi energi yang diklaim ramah lingkungan di Indonesia, menimbulkan banyak konflik sosial dan agraria dengan masyarakat karena dalam prosesnya tidak transparan dan partisipatif.
“Bagaimana sebaiknya dan apa solusinya? Ekspedisi Indonesia Baru membahasnya di film “Barang Panas” (YouTube),” tuturnya.
Unggahan Dandhy ini mendapat banyak respon warganet. Diantaranya dari chefantodarmawan. Dia menulis, “Hetikan tambang da merusak alam dan hutan. Lestarikan alam indonesia, sejahterakan petani”.
Respon lain datang dari ishaksanibrahim. Ia menulis, “Daerah jangan dijadikan kelinci percobaan demi meraup keuntungan proyek investasi asing. Setelah proyek berjalan, ditinggal”.