Jakarta, Energindo.co.id – Para pimpinan tertinggi (CEO) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Industri hulu migas kembali menegaskan komitmennya untuk dapat mencapai target lifting minyak dan gas 2025. Tekad tersebut menjadi salah satu komitmen dari CEO KKKS pada kegiatan CEO Forum Hulu Migas 2025 yang berlangsung dikantor SKK Migas hari ini (30/7/2025) yang dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia beserta jajaran Kementerian ESDM, Kepala SKK Migas Djoko Siswanta beserta seluruh jajaran Manajemen SKK Migas dan Para CEO KKKS.
Selain komitmen untuk dapat mencapai target lifting minyak 605 ribu barel BOPD dan lifting (salur) gas 5.628 MMSCD, para CEO KKKS juga menandatangani Piagam SIAP Selamat yang menegaskan komitmen dan kepatuhan KKKS untuk menjalankan operasional hulu migas dengan standar operasional dan keselamatan yang tinggi dan menerapkan Good Governance.
Dalam arahannya, Menteri ESDM menyampaikan perhatian Presiden untuk peningkatan lifting migas sangat besar karena menjadi salah satu program prioritas pada ASTA CITA karena sejak 2008 target lifting tidak pernah mencapai target APBN. Dia mengingatkan harus dicari cara lain untuk meningkatkan lifting, masih ada peluang besar untuk meningkatkan lifting, selama mau berkolaborasi, terbuka dan bekerja sama. “Pemerintah memiliki kewenangan administrasi dan kebijakan maka bisa membantu KKKS melakukan eksekusi. KKKS memiliki kemampuan melakukan eksekusi yang membutuhkan dukungan kebijakan dari Pemerintah. Tentu kami akan dukung sepenuhnya,” janji Bahlil.
Lebih lanjut Bahlil meningatkan bahwa dari 128 cekungan yang sudah berproduksi hanya 20 cekungan, artinya masih banyak potensi. Kemudian masih banyak POD tidak berjalan. Ini seharusnya segera dicari jalan keluar, tidak boleh berlama-lama lagi, karena Pemerintah akan ambil tindakan tegas. Bahlil menyampaikan bahwasanya telah diperintahkan oleh Presiden untuk berkantor di SKK Migas, menjadi kepala administrasi hulu migas. Jika ada persoalan perizinan, maka saya yang akan membantu menyelesaikan perizinan. “Bagi yang sudah selesai masalah perizinan dan lainnya, harus segera dikerjakan, jika tidak maka tentu akan ada tindakan Pemerintah untuk ujarnya potensi migas itu benar-benar bisa diproduksikan,” imbuh Dia.
Selain itu, Menteri ESDM juga menitipkan agar ada pemberdayaan bagi masyarakat daerah, harus dibina dan diberikan kesempatan agar keberadaan kekayaan migas di daerah memberikan dampak positif bagi masyarakat daerah tersebut. Terkait dukungan fiskal agar proyek hulu migas ekonomis. Bahlil menyampaikan saat ini sudah tidak masalah gross split ataupun cost recovery karena internal rate return (IRR) sudah dibuat ekonomis. “Saya tegaskan lagi bahwa Indonesia masih impor minyak, dan ini yang harus dilakukan dengan segera memproduksikan potensi minyak yang ada. Untuk memastikan proyek selesai sesuai target dan bahkan bisa dipercepat, maka harus ada kepastian. Pemerintah memberikan dukungan penuh untuk peningkatan produksi minyak,” ujar Balil
Pada kegiatan CEO Forum disampaikan pula paparan dari Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja (EPMWK) serta Deputi Eksploitasi dan dilanjutkan dengan diskusi dengan CEO KKKS.
Kinerja produksi dan lifting hingga semester 1 2025 sudah melampaui capaian periode yang sama tahun 2024. Dalam skenario high case diperkirakan lifting minyak hingga Desember 2025 akan mencapai 605 ribu barel oil per day (BOPD) sehingga target APBN 2025 akan tercapai. Meskipun terdapat pula skenario midcase dan lower case, namun pada CEO Forum 2025, SKK Migas dan KKKS menguatkan tekad bersama untuk dapat mengejar dan merealisasikan skenario high case agar target lifting 2025 dapat tercapai sebagai bentuk dukungan penuh industri hulu migas terhadap program ketahanan energi yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto melaui ASTA CITA. Oleh karena itu, para CEO KKKS akan menguatkan implementasi SIAP Selamat agar upaya keras dalam meningkatkan lifting sejalan dengan upaya memperkuat dan menjaga operasional di fasilitas produksi hulu migas.
Adapun untuk mengejar target 2026 dan menyiapkan pondasi bagi peningkatan produksi migas dalam jangka panjang, termasuk upaya mencapai target produksi minyak 900 ribu BOPD hingga 1 juta BOPD di tahun 2030, SKK Migas terus mendorong peningkatan investasi dan penemuan hulu migas. Jika di tahun 2020 investasi untuk eksplorasi sebesar US$ 0,5 miliar trennya meningkat dan di 2024 investasi eksplorasi mencapai US$ 1,3 miliar dan untuk tahun 2025 prognosa investasi eksplorasi sebesar US$ 1,5 miliar dan akan menjadi investasi eksplorasi terbesar dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir.