Jakarta, Energindo.co.id – Pemerintah telah membuka kebijakan terkait digitalisasi melalui Peta Jalan Digitalisasi Indonesia. Contohnya, fondasi digital, akselerasi digital, inovasi digital, dan optimalisasi digital. Paket kebijakan tersebut dimaksudkan pemerintah untuk mensupport program seperti making Indonesia 4.0, smart city, E-Commerce, One Data Indonesia, one map Indonesia, E-Goverment, hingga Omnibus Law.
Generasi muda yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) sejatinya dapat menangkap peluang di sektor digital tersebut. Demikian salah satu poin yang disampaikan Eric Hermawan, CEO EH. Corporation Technology, dalam acara Rapat Kerja Wilayah Ikatan Keluarga Madura (Rakerwil IKAMA) dan Dialog Kebangsaan dengan tema: “Aglomerasi Jakarta Pasca Pindahnya Ibu Kota” pada Minggu (25/8/2024) di Jakarta.
Karena itu, kata Eric, kalangan muda perlu meningkatkan kapabilitas dirinya di
bidang Informasi Teknologi (IT). “Inilah era digitalisasi dengan segala peluang dan tantangannya,” kata pria yang menuntaskan gelar sarjananya (S1) di Universitas Brawijaya, Malang pada bidang Ilmu Fisika Fakultas MIPA.
Sementara itu, H Rawi, Ketua Umum IKAMA berharap melalui Raker ini, generasi muda Madura bisa menyumbangkan pikiran-pikiran cerdasnya. “Silakan para intelektual muda, kalangan mahasiswa, akademis, hingga advokat berkumpul dengan sesama intelektual, akademisi, mahasiswa dan advokat,” kata mantan Ketua Umum Karang Taruna ini. Dengan begitu, lanjutnya, diharapkan IKAMA bisa berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Apalagi, tandas H. Rawi, di tengah gencarnya program pemindahan Ibukota Indonesia ke Kalimantan Timur; Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sedang Islah Bahrawi, Direktur Eksekutif Jaringan Moderasi Beragama Indonesia, dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa rencana pemindahan Ibu Kota DKI Jakarta ke IKN Kalimantan Timur tidak akan berpengaruh pada kondisi semua bisnis di Jakarta. Sebab yang pindah hanya administratifnya saja. “Jadi, para tukang sate, pengusaha Madura Mart, pengusaha besi tua, tukang cukur dan pihak UKM tidak perlu khawatir,” tegas Islah. Jakarta akan tetap memiliki daya tarik bagi para pelaku bisnis.