Jakarta, Energindo.co.id – Memasuki usia 56 tahun PT Elnusa Tbk (Elnusa) memaknai eksistensinya dengan lebih mendalam. Untuk itu, Perusahaan terus berusaha untuk menjangkau pasar bisnis lebih luas dengan meningkatkan Capital expenditure atau Capital spending (Capex).
Target Capex tahun 2025 kurang lebih Rp594 miliar. Pada akhir Juni mencapai Rp234 miliar. “Hingga akhir tahun ini kita akan menyelesaikan beberapa kegiatan investasi semester II tahun ini. Fokusnya adalah meningkatkan availability atau jumlah aset yang kita miliki dan bagaimana meningkatkan realibility dari aset yang kita miliki,” ungkap Direktur Pengembangan Usaha Elnusa, Arief Prasetyo Handoyo dalam paparannya di momen Kick Off Elnusa Journalistic Award 2025 pada Jumat (1/8/2025) di Jakarta. Inilah yang menjadi prioritas Elnusa dalam pembiayaan investasi.
Menurutnya, Pekerjaan Rumah (PR) Elnusa di semester II tahun 2025 adalah menambah alat dan kegiatan. Di upstream akan menambah well cubbing, workover, rig, dan lainnya. Sedang untuk di distribusi energi terdapat penambahan terminal kiji di Kolaka.
Selain itu menambah dan meremajakan armada tanki. Diharapkan realibility dari peralatan atau tangki yang kita miliki dapat meningkat. “Kita juga akan menambah kapal dan peralatan mesin,” ujar Arief.
Arief menjelaskan, prosentasi investasi untuk setiap bidang, nilai tertinggi ada di upstream. “Karena kegiatan hulu menjadi prioritas di Perseroan sebagai revenue generator. Elnusa pun sama, yaitu 40 persen untuk di upstream. Sedang 35 persen di logistik. Sisanya ada di support, non project dan new bussines development,” ungkapnya.
Salah satu upaya lain Elnusa untuk memperluas kontribusi dan jaringan bisnis sekaligus dapat masuk sekaligus merambah di bisnis baru adalah menjalin partnership. Diantaranya dengan PT Pindad dalam pembuatan pipa, yang disebut Pertastream. Pertastream adalah alat inspeksi pipa berbasis ultrasonik. Acara peluncuran Pertastream berlangsung pada Selasa (19/8/2025) di fasilitas PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) Merak, Banten, dalam rangkaian pameran teknologi inovasi karya anak bangsa.
Pertastream merupakan In-Line Inspection Intelligence Pigging Ultrasonic (ILI UT) yang dirancang untuk memeriksa kondisi internal pipa migas secara presisi, mendeteksi korosi, retakan, deformasi, serta memetakan ketebalan pipa. Dengan tingkat akurasi hingga 90% pada kecepatan 0,1–1 meter per detik, teknologi ini mampu mengenali retakan kompleks seperti stress corrosion cracking (SCC), sekaligus mengolah data dalam jumlah besar dengan kualitas sinyal optimal.
Indonesia saat ini memiliki jaringan pipa migas dengan total panjang lebih dari 21.000 kilometer. Melalui inovasi Pertastream, potensi revenue dari kegiatan inspeksi dan pemeliharaan jaringan pipa dapat dioptimalkan, sekaligus mendukung keberlangsungan operasi migas nasional dengan biaya yang lebih efisien dan kompetitif.
Menurut Arief, kolaborasi ini sebagai bentuk sinergi antar BUMN, Pertamina dan PT Pindad. “Hal ini sebagai support terhadap produk dalam negeri,” tegas Arief.
Terobosan Elnusa ini diapresiasi oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa hadirnya teknologi ini menunjukkan kekuatan kolaborasi anak bangsa.
“Peluncuran ini adalah bukti nyata kolaborasi yang berhasil diwujudkan, bukan sekadar wacana. Pertamina bangga bisa berinovasi bersama putra-putra terbaik bangsa, termasuk Pindad, yang telah melahirkan karya membanggakan. Teknologi dan inovasi yang dihasilkan mencerminkan semangat mengisi kemerdekaan dengan pembangunan berkelanjutan. Pertamina mengajak semua pihak industri, akademisi, dan masyarakat untuk bersatu dalam langkah besar menuju Indonesia maju dan berdaulat energi,” tegas Simon.
Strategi partnership lainnya dilakukan Elnusa dengan menggandeng PT PLN melalui pengembangan ekosistem Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Langkah ini juga menjadi bagian dari respon strategis terhadap arah kebijakan pemerintah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden No. 79 Tahun 2023 dan Permen ESDM No. 1 Tahun 2023 tentang percepatan penyediaan infrastruktur kendaraan listrik.
Sebelumnya Elnusa juga telah meresmikan operasional SPKLU di Graha Elnusa, pada akhir Maret lalu sebagai bagian dari implementasi Elnusa ESG Roadmap 2025–2030.
“Kita diberi kouta untuk menambah SPKLU. Saat ini Elnusa sedang melakukan survei lokasi yang tepat untuk membangun SPKLU,” tambah Arief.
Sementara Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun infrastruktur SPKLU yang andal dan merata. “Kendaraan listrik menjadi pilar utama dalam dekarbonisasi sektor transportasi. PLN sebagai lokomotif transisi energi terus bergerak cepat dengan membangun kolaborasi strategis dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kehadiran SPKLU yang andal, merata, dan mudah diakses oleh masyarakat,” ungkap Darmawan beberapa waktu lalu.
Menurut Direktur SDM dan Umum PT Elnusa Tbk.,Hera Handayani kerjasama dengan PLN dalam pembangunan SPKLU sejalan dengan upaya bersama mendukung agenda transisi energi nasional, dekarbonisasi sektor transportasi, serta pencapaian target Net Zero Emissions pada 2060 atau lebih cepat.
“Dalam berbisnis diharapkan terdapat sustainable sebagai dasar berkembang. Untuk itu, Elnusa memiliki roadmap yang tidak statis tetapi dievaluasi setiap tahun,” kata Hera. Untuk tahun 2025-2026 Elnusa shuttle dalam sisi ESG (Environmental, Social snff Governance).
“Kita melakukan ESG rating tahun ini serta peduli terhadap Climate Change. Bagaimana pekerjaan di Elnusa tidak berdampak negatif terhadap lingkungan,” tuturnya. Dengan demikian, Elnusa tidak hanya fokus pada keberlanjutan bisnis tetapi berkontribusi aktif dalam mendorong tersedianya energi bersih dan ramah lingkungan.