Jakarta, Energindo.co.id – Berkat keuletan dan kegigihan Rizqi Akbar dan Hafiz dari CV Agro Santara Indonesia yang memproduksi kayu manis berhasil menembus pasar internasional. Tak tanggung-tanggung, hasil perkebunan Kabupaten Kerinci ini mengekspor kayu manis sebanyak 10,4 ton dengan nilai investasi USD 53040. Bahkan telah dikontrak selama 12 bulan. Diperkirakan sebanyak 250 ton kayu manis dengan berbagai variannya bakal diangkut ke Turki.
Rizqi, sang nakhoda CV Agro Santara Indonesia mengisahkan awal mula ketertarikan menggeluti bisnis kayu manis. “Saya berasal dari keluarga besar petani. Buyut, kakek nenek, ayah dan ibu adalah petani. Istri saya pun petani,” katanya dalam acara Pelepasan Produk Ekspor Kayu Manis PFMuda Agro Santara Indonesia Tujuan
Turki, Selasa (30/9/2025) di Gudang Melody Corliss Logistik Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda Jakarta Utara.
Selama ini, lanjut Rizqi, yang mendapat nilai tambah terbesar dari hasil pertanian yang ditanam, dipelihara dan dijaga bukanlah petani melainkan pihak distributor dan importir dan konsumen di luar negeri. Petani hanya menjadi sumber daya/resources, bukan sebagai pemberdayaan. Oleh karena itu, dia mencari celah melalui ekspor langsung agar petani juga dapat menikmati nilai tambah yang lebih besar dari hasil jerih payahnya.
Berkat dukungan dari Pertamina Foundation, Pemerintah Daerah, Kementerian Perdagangan, kelompok petani di Kabupaten Kerinci ini bisa menjangkau pasar global. Selain Turki, Inggris, Qatar, dan Perancis menjadi sasaran ekspor kayu manis.
Apa yang telah digapai Rizqi Cs ini diapresiasi oleh Pertamina. Rudi Ariffianto, VP CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero) berharap keberhasilan bernegosiasi sampai deal untuk pengiriman kayu manis 1 kontainer ke Turki harus diimbangi dengan menjaga konsistensi, kualitas dan kuantitasnya. Apalagi bisnis kayu manis melibatkan banyak orang, seperti petani, ibu rumah tangga, dan masyarakat.
Diketahui, CV Agro Santara Indonesia menjadi pemenang dalam program PF Muda 2025 kategori Sociopreneur, memberdayakan petani kayu manis di Kerinci dengan sistem blockchain traceability, kemasan QR code, serta praktik panen berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Agro Santara Indonesia, pemenang PF Muda
Sejak diluncurkan pada 2020, PF Muda bertujuan membina anak muda menjadi Local Heroes yang mampu menyelesaikan tantangan sosial-ekonomi di lingkungan mereka. Program ini memiliki dua kategori utama: Sociopreneur untuk proyek sosial yang sudah berjalan, dan Ideation bagi proyek dalam tahap konsep. PF Muda juga menyediakan ekosistem lengkap mulai dari pendanaan, mentoring, hingga akses pasar global.
Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menilai keberhasilan ini membuktikan efektivitas PF Muda dalam mencetak pemimpin muda yang mampu membawa produk lokal ke panggung global. “Rizqi menjadi salah satu champion PF Muda yang berhasil menjadikan kayu manis sebagai komoditas ekspor unggulan ke Turki,” katanya.
Sementara itu, Osra Yandi, Kadis Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kerinci mengapresiasi capaian generasi muda Kerinci. “Kami mensupport apa yang telah dilakukan dan diraih oleh Rizqi dan Hafiz dengan mengekspor kayu manis ke Turki. Kita berharap ekspor ini terus berkelanjutan karena tanaman kayu manis memang menjadi salah satu tanaman yang banyak ditemui di wilayah Kerinci,” katanya.