Jakarta, Energindo.co.id – PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan kinerja keuangan kuartal pertama tahun 2025. Roberto Lorato, CEO, mengatakan, “Kami senang dapat melaporkan EBITDA yang solid pada kuartal pertama 2025. Hasil ini mencerminkan kekuatan fundamental dan kinerja operasional Perseroan.”
Disebutkan EBITDA mencapai AS$332 juta. Nilai ini meningkat dibandingkan Q4-2024 karena didukung oleh pengelolaan biaya yang proaktif, meskipun terdapat penurunan musiman pada permintaan gas.
Sedang laba bersih senilai AS$18 juta, lebih rendah dibandingkan Q4-2024, terutama karena mengalami kerugian bersih dari Amman Mineral Internasional (AMMN) selama proses penyelesaian commissioning smelter baru.
Sementara harga rata-rata realisasi minyak AS$72 per barel. Hal ini sejalan dengan Q4-2024, dengan harga gas yang ratarata tetap stabil di AS$7/mmbtu.
Untuk belanja modal sebesar AS$89 juta. Dana tersebut utamanya digunakan untuk kegiatan pengeboran di Blok 60 Oman, pengembangan di South Natuna Sea Block B dan Blok Corridor, serta proyek penyelesaian Geotermal Ijen Fase 1 dan proyek PLTS Bali Timur di Medco Power.
“Kas dan setara kas pada akhir kuartal AS$876 juta, mencerminkan likuiditas yang tetap kuat. Utang bersih3 AS$2,1 miliar dengan Rasio Utang Bersih terhadap EBITDA2 membaik menjadi 1,7x dari 1,8x pada akhir 2024,” papar Lorato.
Pada awal Mei ini, lanjut Lorato, Perseroan juga menerbitkan Surat Utang Senior bertenor 5 tahun senilai AS$400 juta serta melakukan tender dan menyelesaikan pembelian kembali obligasi di pasar terbuka senilai AS$519 juta. “Perseroan juga melakukan program pembelian kembali saham (buyback) yang didanai dari kas
internal. Hingga saat ini, sebanyak 380 juta saham telah dibeli kembali,” ujarnya.
Sementara untuk produksi minyak dan gas 143 mboepd, dipengaruhi oleh penurunan musiman pada permintaan gas dan kegiatan pemeliharaan terjadwal di Lapangan Senoro dengan biaya produksi kas per unit
AS$8,4/boe.