Jakarta, Energindo.co.id — Sebagai upaya memperkuat sistem pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di sektor pelayanan kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dan Universal Eco menggelar kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes & Simulasi Pembakaran Limbah B3 Medis di Fasilitas Insinerator Universal Eco, di Desa Senamat, Kabupaten Bungo pada tanggal 23 dan 24 Juli 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 66 instansi dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Rumah Sakit di seluruh Provinsi Jambi. Para peserta mendapatkan pemaparan teknis mengenai regulasi pengelolaan limbah B3 medis sesuai PermenLHK No. 6 Tahun 2021, serta praktik baik dalam implementasinya di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Acara juga dilengkapi dengan simulasi langsung proses pembakaran limbah B3 menggunakan insinerator di Plant Pengolahan Limbah B3 yang berlokasi di Desa Senamat, Kabupaten Bungo. Provinsi Jambi hingga saat ini masih menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan limbah medis, khususnya keterbatasan fasilitas pengolahan limbah B3 yang aman dan terstandar.
Melalui kolaborasi antara Universal Eco dan Pemerintah Provinsi Jambi, diharapkan hadirnya fasilitas pengelolaan limbah B3 di Jambi dapat menjawab kebutuhan mendesak ini secara lokal dan efisien.
“Penguatan fasilitas pengelolaan limbah B3 di tingkat provinsi menjadi kunci untuk memastikan perlindungan kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.”
Pada hari pertama dan kedua, peserta mendapatkan materi di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo dari Dr.Asnelly Ridha Daulay selaku perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi yang membahas strategi pengelolaan limbah medis di fasyankes. Sementara itu, Susilawati, SKM., M.Si selaku perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo memaparkan praktik terbaik dalam implementasi pengelolaan limbah medis di lapangan.
Sesi terakhir diisi oleh Universal Eco, yang menjelaskan proses teknis pengolahan limbah dengan teknologi insinerator dan penggunaan Manifes Elektronik (Festronik).
Selanjutnya, peserta menyaksikan langsung simulasi pembakaran limbah medis di Plant Pengolahan Limbah B3 yang berlokasi di Desa Senamat, Kabupaten Bungo.
“Penguatan sistem pengelolaan limbah B3 menjadi prioritas kami. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen bersama untuk mendorong praktik pengelolaan limbah medis yang aman, terstandar, dan sesuai regulasi di seluruh wilayah Provinsi Jambi,” ujar Dr. Asnelly Ridha Daulay selaku perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi.
Kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jambi dan Universal Eco ini diharapkan menjadi langkah awal dari inisiatif berkelanjutan dalam mengatasi limbah medis di daerah. Selain untuk meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, kegiatan ini juga bertujuan mencegah pencemaran lingkungan serta menekan potensi penyebaran penyakit akibat limbah medis yang tidak terkelola dengan baik. “Kami di Universal Eco percaya bahwa pengelolaan limbah medis bukan hanya urusan teknis, tapi bagian dari upaya kolektif menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan. Kami siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah untuk mewujudkan sistem pengelolaan limbah yang lebih kuat dan merata,” ujar Riska Anindita Savitri, Direktur Marketing, Universal Eco saat memaparkan materi.
Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan masa depan pengelolaan limbah yang lebih baik bagi Jambi.
Para peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis, tetapi juga menyaksikan secara langsung proses pembakaran limbah medis, sebagai bagian dari edukasi mengenai manajemen limbah yang aman, efisien, dan sesuai standar lingkungan. Dengan terlaksananya kegiatan ini, pemerintah daerah dan mitra pengelola limbah berharap tercipta kesadaran dan komitmen lebih kuat dalam pengelolaan limbah medis yang bertanggung jawab. Upaya ini diharapkan dapat menjangkau seluruh wilayah Provinsi Jambi secara cepat dan tepat, sehingga mampu menekan risiko penyebaran penyakit serta mencegah pencemaran lingkungan.