Jakarta, Energindo.co.id – Sabtu siang, awal tahun silam, sekira pukul 11.30 WIB, penulis menyambangi lokasi JAK HABITAT Taman Bermain yang terletak di areal Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Karang Anyar Jakarta Pusat. Luas Rusunawa ini kurang lebih 700 meter persegi. Sebagian dipavingblock, sebagian lagi dibiarkan terbuka dengan ditanami rumput hias dan pepohonan sehingga terlihat sedap dipandang mata; hijau nan asri.
Seorang ayah menuntun putranya untuk menaiki tangga prosotan. Lalu menurunkan tubuh sang buah hatinya pelan-pelan seraya tetap memegang tubuh mungilnya yang meluncur perlahan ke bawah.
Sesampainya di tanah, anak kecil tampak tertawa riang. Ayahnya kembali menuntun menaiki tangga yang tingginya 2 meter. Kemudian menurunkan tubuh mungil putranya ke prosotan. Tampak keriangan menyembul dari wajah sang bapak dan puteranya.
Tidak jauh dari wahana prosotan, nampak pula dua orang ibu dan seorang laki-laki beserta putra-putrinya sedang duduk di tempat duduk permanen taman, terbuat dari batu-bata, pasir dan semen. Mereka berbincang-bincang. Entah apa yang dipercakapkan. Tapi kelihatan sangat akrab.
Masih di areal Taman Bermain JAK HABITAT di sisi kiri, nampak 4 bocah perempuan sedang asik menaiki sarana permainan naik-turun tangga. Secara bergilir, mereka pun menapaki tangga satu persatu hingga turun lagi dan naik lagi.
Sementara sebagian anak-anak lain juga asik bermain-main dengan air hujan yang masih tergenang di pinggiran taman. Suara percikan dan kecipak airnya lamat-lamat terdengar. Maklum, malam harinya hingga menjelang Subuh, kawasan Karang Anyar diguyur hujan lebat.
Favorit anak-anak
Rupanya keberadaan Taman Bermain JAK HABITAT di lingkungan Rusunawa ini tidak hanya membuat nyaman para keluarga penghuninya. Para bocah cilik (Bocil) yang tinggal di sekitar Rusunawa pun dibuat keranjingan dan kerap menjadikannya sebagai lokasi favorit arena bermainnya.
Upi, siswa yang duduk di kelas IV SDN Pasar Baru 03, nyaris tiap hari sepulang sekolah bermain ke Taman Bermain Rusunawa. Begitu pun Rizal. Siswa yang masih duduk di kelas V SD Karang Anyar, malah menjadikan Taman Bermain Rusunawa Karang Anyar sebagai tempat favoritnya. “Adem, nyaman, enak dan aman serta bersih. Kami juga ajak teman-teman lain bermain di sini,” kata kedua pelajar ini. Padahal kedua orangtua mereka bukan penghuni Rusunawa. Menurut kedua pelajar ini, Taman Bermain seperti di Rusunawa sangat dibutuhkan oleh anak-anak seusianya karena di sekitar rumah mereka tidak ada lagi lahan kosong yang dapat dijadikan arena bermain.
Bahkan, berdasarkan pengamatan penulis, selasar Rusunawa (terletak disamping Taman Bermain) dipergunakan oleh sebagian anak-anak sebagai arena berlarian. Mereka saling kejar mengejar satu dengan lainnya. Canda dan tawa mereka sangat lepas. tanpa beban.
Dari pengamatan penulis, kontraktor Rusunawa rupanya tidak melupakan urusan ibadah para penghuninya. PT Hutama Karya, sebagai kontraktor utama, membangun Mushola Daarul Khairot. Musholla ini dilengkapi dengan kubah warna-warni; hijau dan kuning. Lokasi musholla berukuran kurang lebih 5 × 8 meter per segi ini terletak tidak jauh di areal Taman Bermain.
Saat penulis mengelilingi dan mengamati aktivitas warga di areal Taman Bermain, beriringan dengan datangnya waktu Shalat Dhuhur. Alunan shalawat mulai terdengar dari pengeras suara Mushola Daarul Khairot. 10 menit berselang, muadzin pun mengumandangkan Adzan, tanda panggilan bagi kaum Muslim untuk bergegas ke musholla menunaikan Shalat Dhuhur.
Seiring kumandang Adzan, beberapa orang penghuni Rusunawa pun mulai berdatangan. Mereka ada yang menuju tempat wudhu, disamping mushalla. Ada pula yang langsung menuju ke dalam mushalla. Dalam hitungan menit, iqamat pun terdengar, tanda Shalat Dhuhur berjamaah dimulai. Tampak belasan jamaah mulai menunaikan ibadah secara khusuk.
Abd. Rohim dan Umi Hanik, penghuni Rusunawa, mengapresiasi upaya pengembang Rusunawa ini. Sebab tidak sedikit pengembang yang pelit untuk menyediakan rumah ibadah. Padahal musholla sangat dibutuhkan oleh penghuni maupun para tamu Rusunawa.
Dia juga memaparkan terdapat banyak perbedaan kondisi Rusunawa sebelum dan paska revitalisasi. “Sebelum direnovasi, dindingnya retak dan temboknya hancur,” kata Rohim. “Kami dulu markir motor di depan rumah. Sekarang sudah ada khusus lokasi parkir,” ucapnya seraya mengimbuhkan, Rusunawa ini pastinya lebih nyaman, layak huni dan lebih manusiawi.
Apalagi, tambah ayah dari Dimas Setiadji dan Dyas Arfian ini, Rusunawa memfasilitasi Satuan Pengaman (Satpam) yang siap bekerja selama 24 jam. “Dulu juga ada Satpam, tapi kurang rajin,” aku Rohim, yang mengaku tinggal di Rusunawa ini sejak tahun 2001.
Menurut pria yang tinggal di lantai 7 Rusunawa ini, dirinya sebagai penghuni, diwajibkan membayar Rp 550.000 per bulan. “Dulu pun saya bayar Rp 550.000 per bulan,” ungkap Rohim. Walaupun demikian, Rohim mengaku keberadaan Rusunawa ini turut membantu perekonomian keluarganya.
“Untuk ukuran Kota Metropolitan seperti Jakarta, besaran sewa Rp550.000 relatif terjangkau bagi warga berpenghasilan seperti kami,” kata Rohim, pensiunan perusahaan swasta.
Hal senada juga diutarakan oleh Hikmah Umbara, penghuni lainnya. Pria yang tinggal di lantai 5 ini mengaku sangat terbantu dapat tinggal di Rusunawa Karang Anyar. “Sebagai sopir, saya bersyukur bisa menempati Rusunawa, yang harga sewanya terjangkau bagi kami. Ini membantu ekonomi dan penghidupan kami,” tutur ayah dari Aditya ini.
Sementara Dimas Setiadji (21 tahun), putra bungsu pasangan suami-istri Abd. Rohim dan Umi Hanik juga berkomentar. Katanya, suasana keseharian Rusunawa lebih tertib dan teratur. “Tidak awut-awutan lagi,” tutur Dimas.
Bahkan, ungkap Dimas, untuk menunjang kebutuhan kesehatan warga, disediakan mobil ambulance. “Ada 2 ambulance. Satu ambulance untuk keperluan warga yang sakit dan membutuhkan pertolongan untuk segera dibawa ke rumah sakit. Satu ambulance lagi khusus untuk jenazah,” terang alumnus SMK Pelayaran Tanjung Periok, Jakarta Utara.
Menurut catatan Energindo, pada tanggal 28 Oktober 2022 Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti meresmikan Puskesmas Rusunawa Karang Anyar.
Dalam acara peresmian tersebut, Dhany Sukma mengatakan keberadaan Puskesmas Rusunawa Karang Anyar merupakan sesuatu yang telah didambakan sejak lama karena selama ini hanya mengandalkan puskesmas keliling.
“Kini warga lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan,” kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma, seperti disinyalir Antara.
Dhany Sukma mengatakan pembangunan Puskesmas Rusunawa Karang Anyar merupakan sinergi aset antara Pemerintah Kota Jakarta Pusat dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pendapat Sekretaris RW 012
Sementara Ading Zainudin, Sekretaris RW 012 di Rusunawa Karang Anyar, mengungkapkan secara fisik Rusunawa yang dibangun oleh PT Hutama Karya memang ideal. “Sangat ideal, enak nyaman dan layak huni. Bahkan, beberapa tukang yang disediakan Hutama Karya masih ada. Mereka juga sigap memenuhi panggilan bila ada keluhan dari warga terkait perbaikan atau kerusakan bangunan,” kata Ading.
Menurutnya, sebelum direvitalisasi, yang disediakan hanya type 12 dan 27 dengan 1 kamar. “Sekarang type 36 dan tentu lebih luas,” kata pria yang menempati lantai 3 Rusunawa.
Lebih jauh Ading mengutarakan, kondisi Rusunawa lebih aman. Pasalnya, sebelum direvitalisasi pintu masuknya banyak sehingga pengawasannya kedodoran. “Sekarang hanya terpusat satu pintu masuk di gerbang utama,” cetusnya seraya menambahkan terdapat 16 lantai yang sebelumnya 4 lantai di Rusunawa ini dengan jumlah penghuni 1.200 jiwa. Padahal sebelum direvitalisasi penghuni Rusunawa berjumlah 1.600 jiwa.
Memang dari aspek harga sewa lebih membengkak, kata Ading. “Dulu sewa per bulan Rp 60.000 ditambah Rp30.000 per bulan untuk biaya air dan listrik. Sekarang, sewanya berkisar antara Rp 550.000 – 1.200.000 per bulan,” bebernya. Oleh karena itu, dia berharap ada kebijakan khusus dari pihak manajemen Rusunawa khusus bagi penghuni asli Karang Anyar.
Ading juga mengakui bahwa Rusunawa ini belum bisa dikatakan 100 persen selesai karena di sana disini masih perlu dan butuh perbaikan secara bertahap.
Hal ini juga diamini oleh Endang Iskandar, salah seorang tokoh masyarakat, yang juga tinggal di Rusunawa Karang Anyar. Mantan Ketua RT 01/ RW 012 Karang Anyar ini, tidak menampik bila disebut Rusunawa Karang Anyar sebagai prototipe Rusunawa ideal secara fisik. Meski diperlukan penyempurnaan lagi.
Sebagai informasi, Rusunawa Karang Anyar berlokasi di Jalan Karang Anyar No.33, RT.1/RW.7, Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Lokasinya tidak terlampau jauh dari Stasiun Mangga Besar. Kurang lebih 800 meter dari stasiun. Bahkan bisa dijangkau dengan berjalan kaki setelah turun dari stasiun.
Bangunan Rusunawa memiliki luas ± 6.566,311 m2, dengan luas bangunan sebesar ± 22.758,531 m2, memiliki 16 lantai dengan jumlah hunian sebanyak 420 + 1 unit difabel dan musholla.
Dinas Perumahan rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta selaku owner memberikan kepercayaan kepada PT. Hutama Karya sebagai kontraktor utama proyek Revitalisasi Rusun Karang Anyar. Jenis kontrak yang digunakan adalah Lumsum-Design and Build dengan nilai kontrak Rp 130.870.000.000,-. Hal ini termaktub dalam artikel berjudul “Proyek Pembangunan Rusun Karang Anyar. Masalah Khusus: Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pile Cap dan Perhitungan kebutuhan Tulangan Pile Cap As 1 B-D” yang ditulis oleh Aulia Hanif, Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma tahun 2020.
Sebelum direvitalisasi
Menurut laporan mediaindonesia pada 7 November 2016, kondisi Rusunawa Karang Anyar yang terkesan kumuh di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pemprov DKI Jakarta ingin seluruh Rusunawa yang tidak layak huni dirobohkan dan dibangun ulang, sehingga Rusunawa bisa menjadi hunian yang nyaman dan aman.
Boleh jadi, atas reportase media, maka Dinas Perumahan rakyat dan Kawasan Pemukiman DKI Jakarta, Rusunawa Karang Anyar dibongkar pada tahun 2018. Baru pada tahun 2022 difungsikan kembali hingga diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan pada Agustus 2022.
Di prasasti peresmiannya, Gubernur Anies menandatangani dan menulis begini ; Atas berkat rahmat Allah SWT Rumah Susun Sederhana Sewa Karang Anyar ini diresmikan
Rumah susun ini kami persembahkan dengan tujuan menaikkan taraf hidup masyarakat Kota Jakarta. Tidak hanya rumah untuk hidupnya sebuah keluarga, namun sebuah rumah yang menawarkan kemudahan, kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan kebutuhan dan memicu berkembangnya komunitas dan juga masyarakat Kota Jakarta.
Tidak dipungkiri, keberadaan Rusunawa paska revitalisasi membawa berkah bagi penduduk sekitar. Di mulut gerbang utama Rusunawa telah berderet beragam pedagang makanan-minuman yang menawarkan aneka sajian. Mulai bakso, mie ayam, aneka juice, ketoprak, gado-gado, siomay, rujak, buah-buahan siap saji hingga jasa laundry. Mereka tumbuh dan berjejer di sepanjang jalan Rusunawa. Siap memanjakan lidah para penghui dan tamu Rusunawa.
Begitulah sepotong kisah denyut kehidupan Rusunawa Karang Anyar. Kehidupan dengan segala suka-dukanya tetapi dapat menghidupi warga sekitarnya.