Jakarta, Energindo.co.id – Majalah Mingguan “Syari’ al-Magharibi” melakukan wawancara panjang perihal diplomasi kebudayaan Indonesia-Tunisia dalam rangka mendalami sejumlah sejumlah aktivitas kebudayaan di KBRI Tunis dalam 2,5 tahun terakhir. Demikian diungkapkan oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi.
“Saya sampaikan, bahwa basis diplomasi Indonesia adalah Pancasila dan Trisakti Bung Karno. Pancasila mengajarkan kita agar membangun gotong-royong dalam konteks hubungan bilateral untuk kepentingan bersama dan perdamaian dunia,” kata Zuhairi pada Energindo, Rabu (11/9/2024). Sedang dalam Trisakti Bung Karno, diajarkan untuk membangun kedaulatan politik (siyadah siyasiyyah), kemandirian ekonomi (siyadah iqtishadiyyah), dan berkeprikebadian dalam kebudayaan (siyadah tsaqafiyyah).
Dalam konteks tersebut, lanjut Zuhairi, kebudayaan merupakan jembatan persahabatan dan persaudaraan di antara Indonesia-Tunisia. KBRI melakukan sejumlah aktivitas diplomasi kebudayaan, diantaranya: diplomasi puisi, diplomasi pemikiran, hari kebudayaan Indonesia-Tunisia, diplomasi buku melalui penerjemahaan buku dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab, kursus bahasa Indonesia, dan lain-lain.
Menurut alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura ini, Tunisia merupakan negara yang mempunyai perhatian pada kebudayaan. “Ada Menteri Kebudayaan, dan setiap propinsi dan kabupaten/kota ada gedung kebudayaan. Bahkan, bangunan yang paling megah di Kota Tunis adalah Gedung Pusat Kebudayaan (Madina al-Tsaqafah),” paparnya
Maka dari itu, imbuh pria kelahiran Sumenep ini, melanjutkan persahabatan dua Bapak Bangsa: Bung Karno dan Habib Bourgaiba yang mempunyai perhatian besar pada kebudayaan sebagai jalan membangun solidaritas kebangsaan, KBRI Tunis akan terus mendorong diplomasi kebudayaan.