Bersama PT Pertagas, anak-anak sekolah belajar mencintai planet bumi yang ditinggalinya
Jakarta, 29 Juli 2025 – PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina terus mewujudkan komitemennya untuk memperbaiki kerusakan lingkungan, dengan melakukan penghijauan di seluruh pelosok tanah air. Selain memberikan manfaat secara langsung dan tak langsung kepada masyarakat, juga mencegah kerusakan planet bumi, akibat emisi karbon. Emisi karbon adalah pelepasan gas-gas yang mengandung karbon ke atmosfer, terutama karbon dioksida (CO2), yang berdampak pada pemanasan bumi, perubahan iklim, dan lain-lain yang bisa membuat kehidupan di bumi punah.
Melalui kegiatan menanam pohon, PT Pertagas menyusupkan rasa cinta bumi ke dalam relung hati para remaja
Penghijauan yang dilakukan PT Pertagas juga melibatkan generasi muda, baik itu pelajar atau mahasiswa. Hal ini penting agar proses penanaman nilai untuk mencintai lingkungan hidup terus berkelanjutan sampai ratusan generasi ke depan. Jangan sampai generasi saat ini berjuang keras mencegah kerusakan di bumi, namun generasi berikutnya justru melakukan perusakan.
Menghijaukan alam berarti mewariskan masa depan yang cerah kepada generasi berikutnya
Melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PT Pertagas melakukan penghijauan di berbagai pelosok tanah air, mulai dari Pangkalan Brandan (Sumatra Utara), Bengkalis, Dumai (Riau), Muara Jambi (Jambi), Banyuasin, Palembang, Prabumulih (Sumatra Selatan), Bontang (Kalimantan Timur) dan Indramayu (Jawa Barat).
Di Pangkalan Brandan misalnya, Pertagas telah menanam 2.000 mangrove yang bermanfaat dalam menjaga lingkungan pesisir pantai serta mencegah banjir di wilayah Pangkalan Brandan dan sekitarnya. Pertagas juga telah menanam 1.000 mangrove di Dumai yang memberikan manfaat menjaga ekosistem laut serta meningkatkan kualitas lingkungan bagi masyarakat sekitar.
Selain mangrove, Pertagas juga telah menanam 1.000 pohon dalam mendukung konservasi hutan adat Kesumbo Ampai di Bengkalis, Riau. Bagai masyarakat Bengkalis, hutan adat merupakan kawasan yang dilindungi sehingga kelesatariannya harus dijaga bersama.
Sedangkan di Palembang, upaya pengurangan emisi yang dijalankan Pertagas difokuskan pada penghijauan di wilayah perkotaan. Pertagas bersama Pemda serta sejumlah tokoh masyarakat telah melakukan penanaman 400 pohon di berbagai titik strategis di wilayah Sukomoro. Titik strategis yang dilakukan penanaman meliputi bantaran sungai, pinggir jalan utama, dan area sekitar Masjid Sukomoro.
Adapun Jenis pohon yang ditanam meliputi 100 pohon bambu kuning, 100 pohon pinang, 100 pohon trembesi, dan 100 pohon tabebuya. Pemilihan jenis pohon ini mempertimbangkan nilai ekologis, estetika, serta potensi ekonomi yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.
Corporate Secretary PT Pertamina Gas, Sulthani Adil Mangatur mengatakan Pertagas mendukung target Pertamina Holding dan Pemerintah untuk menurunkan emisi karbon dan NZE pada tahun 2060.
“Pertagas secara berkelanjutan terus menjalankan program TJSL untuk mendukung pengurangan emisi karbon yang menjadi komitmen kita bersama kepada internasional. Terlebih, Pemerintah telah menaikkan target pengurangan emisi menjadi 31,89 persen pada 2030,” ujar Sulthani.
Ia menambahkan, Pertagas juga mendukung target pengurangan emisi karbon Pertamina Holding yang menargetkan pengurangan emisi hingga 1,6 juta metrik ton karbon dioksida (CO2) di tahun 2025. Angka tersebut naik dari target 2024 sebesar 1,09 juta metrik ton CO2.
“Pertagas akan terus melakukan penghijauan bumi secara berkelanjutan untuk mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Poin 13 yakni Penanganan Perubahan Iklim sekaligus mendukung peningkatan kesejahteraan Masyarakat,” tandas Sulthani.