Jakarta, Energindo.co.id – Sumber Daya Manusia (SDM) acapkali dinomorbuntutkan di sebuah perusahaan. Tidak dipandang sebagai aset. Padahal produktifitas SDM dapat mendongkrak pendapatan dan laba. Berdasarkan lagging indicator dari sisi produktifitas angkanya meningkat. Demikian diungkapkan oleh Direktur SDM dan Umum PT Elnusa Tbk.,Hera Handayani dalam paparannya di momen Kick Off Elnusa Journalistic Award 2025 pada Jumat (1/8/2025) di Jakarta.
Menurutnya, dari tahun 2023 – 2024 produktifitas karyawan meningkat sebesar 3% per karyawan. Dari sisi revenue dan EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization) cukup lebih tinggi 37% dan 12%. Tapi lagging indicator dibalik itu ada culture AKHLAK yang sangat penting. “Majority test kita membaik dan meningkat 8,3%. Turnover rate kita terus menurun dari 5%, 3%, 1,97% dan 0,76%. Kelihatannya karyawan Elnusa makin betah bekerja di perusahaan ini,” papar Hera.
Berdasarkan data tersebut, Hera makin yakin bahwa SDM merupakan modal utama Elnusa. Hal ini tercermin dari strategi jangka panjang program Elnusa. “Pengembangan SDM merupakan yang utama yaitu terus memelihara produktifitas dan pengembangan kompetensi sehingga perusahaan dapat bertumbuh. Pengembangan SDM dapat mendukung perluasan bisnis sehingga pendapatan dan laba perusahaan naik,” cetusnya.
Diketahuui, PT Elnusa Tbk (Elnusa), dengan kode saham emiten ELSA, mencetak laba bersih Rp187 miliar pada semester I tahun 2025. Terdapat kenaikan 2% jika dibandingkan periode yang sama setahun lalu, yaitu Rp183 miliar. Sedang pendapatannya menembus angka Rp6,9 triliun pada semester I 2025, tumbuh 10% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, peringkat rating Elnusa mulai dinaikkan secara bertahap oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Semula peringkatnya idAA- pada tahun 2021 menjadi idAA pada tahun 2022. Kemudian pada tahun 2024 menjadi idAA +.
Harga saham ELSA pun merangkak naik. Pada akhir 2021 berakhir di angka Rp276 per lembar, jauh dibawah harga IPO tahun 2008 sebesar Rp400. Pada tahun 2022 harga saham ELSA naik Rp312 atau tumbuh 13% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan terus berulang pada tahun 2023 menjadi Rp388 atau tumbuh 24%. Tren positif ini dibarengi kenaikan kapitalisasi pasar dari Rp2,28 triliun menjadi Rp2,83 triliun.
Momen penting terjadi pada tahun 2024 harga saham ELSA melejit menjadi Rp545 per Juni 2024 dengan kapitalisasi pasar tembus Rp3,46 triliun. Pada Juli 2025, harga saham ELSA mencapai Rp550 per lembar.
Kendati capaian laba perusahaan meningkat, namun Hera tidak menampik perusahaan tempatnya berkarya tidak kuat di bidang R&D. Oleh sebab itu, masuk akal bila dia menekankan pentingnya kompetensi, kreatifitas, dan inovasi. Sebagai perusahaan di sektor peralatan, lanjut Hera, cenderung sama dengan penyedia services lainnya. Namun letak kekuatan Elnusa di sumber daya manusia.
“Kita memikirkan bagaimana menghasilkan solusi dan insight baru. Dari sana, bila kita memiliki SDM yang kompeten maka bisa menggenerat bisnis-bisnis baru ke depan. Misalnya, dengan peralatan yang sama, Elnusa masuk ke bisnis pertambangan. Peralatan sama tetapi dibalik itu terdapat SDM marketing yang bisa jeli melihat peluang bisnis baru ini. The man behind the gun yang berkompeten tentu akan lebih maju lebih jauh lagi,” ungkap Hera.
Selain kompetensi teknis, lanjutnya, Elnusa juga membutuhkan kompetensi soft skill. Aspek lainnya, well being. Well being menjadi kompetensi sekaligus strategi pengembangan atau pembinaan SDM yang komprehensif.
Dia melanjutkan, well being bukan hanya menyangkut kesehatan fisik tetapi cakupannya lebih luas, dimana seorang karyawan merasa bahagia, puas, sehat secara fisik dan mental, serta memiliki kualitas hidup yang baik, mampu menyelesaikan tantangan, dan memiliki makna hidup yang positif.
Untuk kesehatan fisik karyawan, Elnusa meluncurkan program Berhenti Merokok. Penguatan kesehatan karyawan pun meningkat. Intinya, perusahaan menginginkan karyawan sehat secara fisik dan mental.
Untuk program kesehatan mental, kata Hera, perusahaan memiliki program memantau karyawan Elnusa memiliki mental yang sehat. Disamping itu, terdapat program financial health.
“Program ini belum dimiliki atau dilihat oleh perusahaan lain. Misalnya, saat ini banyak orang tergoda untuk bermain Judi Online (Judol) dan Pinjaman Online (Pinjol),” kata Hera. Elnusa sangat concern agar karyawan Elnusa tidak terjerat persoalan Judol dan Pinjol maka perusahaan membuka ruang tersendiri bagi karyawan yang telanjur terlilit atau terjebak masalah tersebut.
Bisnis CCS/CCUS Elnusa
Dengan SDM yang mumpuni, Elnusa sangat percaya diri untuk masuk ke bisnis-bisnis baru seperti CCS/CCUS di sektor oil and gas. “Kita coba menyiapkan bukan hanya dari sisi teknologi tetapi juga menyiapkan kompetensi seperti apa yang dibutuhkan. Supaya kita bisa ikut bermain dan cuma nonton,” tegas Hera, yang diamini Direktur Pengembangan Usaha Elnusa, Arief Prasetyo Handoyo.
Menurut Arief, untuk carbon storage menjadi bisnis prioritas bagi Pertamina Group. “Elnusa akan masuk ke ekosistem bisnis ini. Untuk tahap pertama adalah dalam bentuk bagaimana kita bisa menginjeksikan karbon yang diproduksi oleh pabrik atau pun oleh Pertamina upstream ke dalam bumi,” ujar Arief.
Berdasarkan informasi dan data yang dikeluarkan Elnusa, perusahaan yang dikomandani oleh Direktur Utama PT Elnusa Tbk., Bachtiar Soeria Atmadja menampilkan solusi CCUS yang terintegrasi secara end-to-end. Mencakup seluruh siklus operasional dari proses emission-capture & liquefaction, penyimpanan sementara, transportasi, injeksi dan penyimpanan, hingga pemanfaatan karbon.
Dengan mengedepankan sinergi antar entitas grup, Elnusa bersama anak usahanya PT Elnusa Trans Samudera (ETSA), PT Elnusa Petrofin (EPN), PT Sigma Cipta Utama (SCU), dan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK), menawarkan model bisnis komprehensif untuk mendukung agenda CCUS di Indonesia.
Dalam hal capture, Elnusa memiliki kompetensi utama dalam layanan Engineering, Procurement, Construction & Installation (EPCI), Operation & Maintenance, serta Turn Around Services. Pada tahap penangkapan/ capturing karbon, Elnusa mengadopsi dan mengembangkan teknologi post-combustion seperti absorption amine dan membrane.
Pada tahapan transportasi karbon, Elnusa memiliki kompetensi EPCI pipieline baik di darat maupun subsea. Masih pada tahapan transportasi, ETSA memiliki kompetensi sebagai pelaksana CO₂ marine transportation, dan EPN memiliki kompetensi untuk CO₂ Land transportation. EFK dapat mendukung kebutuhan infrastruktur dan pelapisan pipa melalui fabrikasi struktur baja serta produk tubular anti korosi. SCU juga hadir sebagai backbone manajemen data fisik dan elektronik dalam integrasi sistem CCUS.
Pada aspek penyimpanan dan pemanfaatan karbon, Elnusa memiliki kompetensi geoscience, drilling & well services, serta layanan Monitoring, Measurement & Verification (MMV). Terkait layanan MMV, dari 25 metode monitoring yang dipilih dalam Handbook MMV CCS yang dikeluarkan lemigas, Elnusa telah memiliki pengalaman dengan setidaknya 9 metode seperti seismik 2D, seismik 3D, Vertical Seismic Profiling (VSP), Ground Penetrating Radar (GPR), Land Electromagnetic, Gravimetry, Seismik Crosswell, Casing Inspection Logs, dan Cement Bond Logging (CBL) dengan kombinasi CO Log.
Sebagai catatan, pada September 2024 hingga Januari 2025, Elnusa Wireline Services ikut berpartisipasi dalam mendukung suksesnya Project Inter-well CO₂ Injection di Lapangan Sukowati. Membawa teknologi terbaru yaitu CO Log, tool yang digunakan untuk mengukur baseline oil saturation sebelum proses CO₂ Injection dan monitoring kembali remaining oil saturation di zona target pasca CO₂ Injection. Output dari logging CO-Log telah mengukur success criteria dari project Interwell CO₂ Injection dengan melihat oil saturation reduction di sumur injektor.