Jakarta, Energindo.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) tengah menyiapkan regulasi untuk mensahkan pengeboran mminyak liar yang dilakukan oleh warga masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
“Kita menerima banyak aduan dari masyarakat yang kesulitan melanjutkan usaha dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas Bumi (K3S Migas) untuk eksplorasi dan eksploitasi sumber daya minyak dan gas,” kata Menteri, Jumat (2/5/2025).
Pihaknya, lanjut Menteri ESDM mendapat aspirasi dari banyak kelompok masyarakat, UMKM, dan koperasi, selama ini kan ilegal drilling. “Ada sumur-sumur kecil yang tidak bisa dikelola lagi oleh K3S,” ungkapnya.
Meski ilegal, kata dia, selama ini kegiatan pengeboran minyak rakyat tetap berlangsung karena memang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.
“Maka kami memperjuangkan lewat Permen (peraturan menteri) agar sumur-sumur masyarakat yang tadinya tidak dikelola atau ilegal di lingkungan itu, kami akan buat payung hukumnya,” katanya.
Pernyataan Bahlil bahwa kegiatan pengeboran minyak liar memberi manfaat ekonomi bagi warga diamini oleh Alhudiat, warga Aceh. Dia tidak menampik daerahnya juga terdapat banyak ditemukan sumur minyak ilegal. Kendati ilegal dan beresiko menimbulkan kecelakaan tetapi aktivitas tersebut terus berlanjut. Bahkan beberapa kali terjadi ledakan, seperti yang terjadi di Rantau Panjang Peureulak Aceh Timur.
“Meski ilegal pengeboran minyak rakyat tetap berlangsung karena dapat memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitarnya,” akunya pada Energindo, Minggu (4/5/2025).
Masyarakat sekitar, imbuhnya, dari kegiatan pengeboran minyak itu mampu membeli sepeda motor yang ukuran gede – gede.
Alhudiat mengutarakan hasil pengeboran minyaknya dijual kepada penampungan yang ada di Sumatera Utara (Sumut).
Narasumber lain, sebut saja namanya Matahari, yang dihubungi Energindo, mengatakan minyak hasil pengeboran tersebut disuling di daerah Tanjung Pura Sumut. “Bisa digunakan tapi masih belum sempurna. Bahkan bisa merusak kendaraan. Saya sudah melihat langsung kegiatan penyulingannya,” katanya.