Jakarta, Energindo.co.id – Diplomasi persahabatan dan persaudaraan merupakan narasi sederhana, tapi maknanya sangat mendalam. Sejak bertugas di Tunisia, Zuhairi Misrawi mempunyai kedekatan dengan Duta Besar Mesir untuk Tunisia. Apa alasannya?
“Ada dua alasan utama, yaitu saya lulusan Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir. Mesir punya tempat tersendiri dalam perjalanan hidup saya dan pembentukan karakter kepribadian sekaligus pemikiran. Selanjutnya, nama yang melekat pada saya: Zuhairi Misrawi. Saya berkelakar, bahwa saya orang Indonesia, tapi ada atribusi Misrawi, yang artinya orang Mesir. Nama Misrawi adalah nama almarhum ayah saya,” papar alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan Sumenep Madura ini pada Energindo, Kamis (19/12/2024).
Menurut penuturan intelektual muda NU ini, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Mesir untuk Tunisia, HE Bassem Yahya Hassan Qassem, terasa menerima sahabat dan saudara.
“Kami berbincang perihal kedekatan hubungan bilateral Indonesia-Mesir. Kami memberikan penghormatan khusus kepada Mesir, karena Mesir merupakan negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia,” ungkap pria kelahiran Sumenep ini.
Lebih jauh dia mengungkapkan perihal hubungan bilateral Indonesia-Mesir yang terus mengalami peningkatan dalam berbagai sektor kehidupan. Saat ini ada sekitar 15 ribu, mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir.
“Yang menarik, saya dijanjikan akan diundang untuk santap kuliner Mesir, seperti kusyari, ful, thakmiyah, habasytakanat, arruz billaban, dan lain-lain. Dan pada akhirnya, diplomasi persahabatan dan persaudaraan akan menjadikan hubungan bilateral semakin kokoh dan bermakna,” tuturnya.